10/04/2015

NENEK PENJUAL KUE

TUKANG BAKSO - Terlihat  sesosok wanita tua berjalan pelan,dengan langkah gontai menawarkan dagangannya,." bu… beli kue saya bu… belum laku satupun…" sambil terus menyusuri gang kecil wanita tua itu terus menawarkan dagangannya..saya hanya bisa bengong ternyata nenek itu penjual kue..dengan tubuh yang sudah renta masih sambil membawa beban kue dagangannya,dia terus berjalan..
 

Nenek bawa kue apa..? tanya seorang ibu di pinggir jalan.,gethuk,pisang goreng,ote ote,bergedel bu. jawab sang nenek sambil tersenyum yang di paksakan.… nenek bikin sendiri apa kulakan kuenya ini..? tanya si ibu lagi...nenek menjawab ." kulakan bu..kalau bikin sendiri saya sudah tidak kuat bu."
saya beli 10 biji nek, kata si ibu sambil menyerahkan uang 10ribuan.…sambil menunggu diambilin kuenya si ibu bertanya lagi kepaada nenek penjual kue , " nenek kok kelihatan pucat,letih tidak sehat. apa nenek sakit..? nenek penjual kue  menganggukan kepala sambil menjawab.." kepala saya sakit bu.. pusing, tapi harus cari uang. anak saya sedang sakit,suami saya strok sudah lama bu..dan saya perlu uang untuk beli obat dan makan, makanya saya paksain jualan " katanya sambil memegang keningnya,dengan mata berkaca kaca. … sekarang jualan makin susah bu .. lanjut si nenek penjual kue…. kemarin dagangan saya cuman habis separo.. apalagi sekarang,masih laku ini saja… 

saya mendengar cerita nenek penjual kue itu,hati saya sangat trenyuh..tidak lama kemudian nenek penjual kue itu di ajak si ibu pembeli tadi kerumahnya,ternyata rumahnya dekat daerah situ saja..sesampainya di rumah nenek itu di kasih minum sama ibu itu,
saya mencoba mengikuti ibu pembeli tadi dengan berpura pura membeli minuman di rumah sebelahnya yang kebetulan toko yang jaraknnya rumah cuman terpisah pagar besi,jadi bisa melihat dan mendengar percakapannya kedua orang itu.

Nenek penjual kue kelihatan menangis sambil bercerita tentang sakit anaknya yang katanya muntah darah,mau di bawa kerumah sakit gak punya biaya,
anak nenek sakit apa? ibu pembeli bertanya… gak tau ibu..batuknya berdarah jawab nenek… saya kaget mendengarnya… ibu pembeli menyarankan untuk membawa anaknya berobat kerumah sakit atau puskesmas.." nenek harus bawa anak nenek ke puskesmas kan ada BPJS… nenek penjual kue cuma tertunduk.. saya bawa anak saya pakai apa bu? gendong gak kuat.. jalannya jauh.. naik ojek gak punya uang…sedang saya jualan begini untungnya cuman 100 - 200 rupiah per biji bu...saya tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah,tapi tetangga saya banyak yang dapat bu..saya malu mau menanyakan...lebih baik saya mencari rejeki sendiri saja....nenek itu kelihatan berkaca kaca..

Tidak lama kemudian ibu pembeli tadi masuk rumah dan keluar sambil membawa bungkusan kresek kecil,kemudian di serahkan nenek itu sambil berkata ;
nek,ini ada uang sedikit untuk nenek,nanti nenek bisa pakai beli beras untuk persiapan 2bulan,pakai beli sayur,beli obat anak nenek,suami nenek,sama nenek bisa istirahat beberapa minggu....
Nenek itu menangis… dia pindah dari kursi ke lantai, dia bersujud tak sepatah katapun keluar lalu dia berkata; " maaf bu ,saya ini jualan bu,saya tidak mengemis,saya tidak mau merepotkan orang lain..saya mohon ambil uang ibu ini lagi,saya tidak berhak menerimanya.." sambil mengulurkan lagi uang yang di terimanya tadi..si ibu menjawab sambil tersenyum ; " gak apa apa nek,itu rejeki untuk nenek,saya berbuat ini demi nenek dan  ibu saya nek,biar ibu saya tidak merasa sia sia sudah  membesarkan saya nek...sebaiknya sekarang nenek pulang,kuenya nanti bagi bagi di jalan kepada anak anak," ...mari saya anter ke tempat angkutan umum nek,lanjut si ibu pembeli sambil beranjak berdiri.


Kemudian nenek itu dianter ke tempat angkutan kota ngantre oleh ibu pembeli tadi,keranjang kuenya dibawakan oleh ibu pembeli itu,.nenek itu di bimbing menyeberang jalan, lalu di bimbing naik angkot… nenek itu masih terus berurai air mata ..
saya melihat semua itu hanya bisa bengong dan berpikir,sudahkah saya berbuat kebaikan..?
saya jadi ingat bapak ibuk saya,betapa selama ini saya belum bisa berbuat yang lebih kepada beliau berdua,.
Lalu saya beranjak pergi dari toko itu, pulang dan membuka buka FB saya dan membaca status orang orang berduit yang menjijikkan,ketawa ketiwi bangga dengan kekayaan,suka pamer  yg dimilikinya..
pernahkah orang orang itu berpikir untuk beramal..?